Rabu, 30 November 2016

Sam Reynolds, Pesepeda Gunung Kelas Dunia Libas Trek di Malino


Para petualang sepeda dunia, melirik Malino sebagai medan yang ingin ditaklukkan.
Salah satunya adalah Sam Reynolds yang merupakan professional freeride mountain biker atau pesepeda gunung profesional kelas dunia anggota Polygon UR Team.
Sam Reynolds pun mencoba menaklukkan trek Malino yang berjarak 90 KM dari pusat Kota Makassar. Malino menjadi salah satu trek favorit bagi para pesepeda karena memiliki trek downhill dan all mountain, dengan panorama pegunungan.
Sabtu (26/11/2016), Sam Reynolds bersama dengan komunitas Polygon Collosus Riders serta komunitas sepeda downhill dan all mountain di Makassar menjelajah trek di Malino.
Kegiatan jelajah trek ini sendiri merupakan rangkaian dari kegiatan yang diadakan brand sepeda Polygon yang bertajuk “Polygon Escape”.
“Ini merupakan kegiatan yang menggabungkan antara lifestyle, travel dan sport. Makassar kami pilih, karena antusiasme pesepeda di Makassar sangat positif,” tegas Fendi Widhiatmoko, Head of Marketing Communications Polygon Bikes Indonesia.

“Selain itu trek di Malino juga merupakan trek sepeda yang menarik. Harapannya dengan melakukan kegiatan ini, juga dapat mengangkat potensi sport tourism di Makassar,” tambah Fendi dalam rilis yang diterima Tribun.
Rangkaian kegiatan Polygon Escapes sendiri selain di Makassar, juga diadakan di Bali dengan mengundang atlet sepeda kelas dunia yang tergabung dalam Polygon UR Team, yakni Fabien Cousine, Alexandre Fayolle, dan Sam Reynolds.
Kegiatan ini juga diikuti oleh para antusias sepeda dari berbagai negara mulai dari Malaysia, Jepang, Australia, Italia dan Switzerland.
“Nantinya, para peserta akan diajak berpetualang di Bali Bike Park, Central Bali Enduro, surfing, snorkling, dan kegiatan lainnya bersama dengan Polygon UR Team,” kata Yunike Maris, Marketing Communications Polygon Bikes Indonesia. (*)


Pebalap sepeda gunung Polygon UR Team Sam Reynolds (kedua dari kiri) bersama anggota tim Polygon UR Team berpose dengan latar pegunungan di Queenstown, Selandia Baru, beberapa waktu lalu. Sam Reynold menaklukkan trek di pegunungan Malino, Gowa, Suls

Sabtu, 27 Februari 2016

sekilas misi dan visi KSPI dan susunan ke pengurusan nya

sekilas misi dan visi KSPI dan susunan ke pengurusan nya

Kang Doni


Komunitas sepeda polygon Indonesia atau di singkat dengan KSPI ini kami bentuk dengan maksud dan tujuan untuk mempersatukan para biker‪#‎POLYGON‬ se Indonesia ... Sharing posting dan tanya jawab tentang per sepedahan terutama brand #POLYGON adalah harapan kami ,,,,Brand #POLYGON di sini tidak termasuk satu type atau seri melainkan all type mulai low series s/d High series mulai DH ,FR AM XC HT RB SB BMX LADIES BIKE , SELI POLYGON dan LERUN dengan harapan keterbukaan dan saling membantu antara sesama bikers #POLYGON, sopan santun dan ramah tamah tamah hendak lah di utamakan terutama dalam sharing dan posting an nya supaya dalam group ini ada manfaat yg bisa di ambil
link resmi ; POLYGON http://www.polygonbikes.com/id
Admin juga mengharapkan untk posting JUAL BELI atau TRANSAKSI kami telah menyediakan tempat khusus boleh gabung di group ini agar transaksi member #POLYGON bisa lebih santai dan nyaman dalam melakukan transaksi JUAL-BELI nya
Akhir kata kami sebagai admin mengucapkan sekian dan terima kasih
=========================================================
Kami admin , pengurus ,dan member2 KSPI di seluruh INDONESIA telah mengadakan Vooting walaupun belum sempurna dan masih banyak kekurangan, dari apa yg kita harapkan telah terbentuk dan terpilih para goweser goweser tebaik kita yg nama dan wilayah nya tercantum di bawah ini.....dan ini merupakan hasil sementara yg bisa di tambah atau di kurangi untk wilayah atau REGIONAL nya masing masing ,,,,,
Untuk nama dan REGIONAL yg belum di sebutkan di bawah ini bisa menghubungi admin atau pengurus yg ada di KSPI sekian dan terima kasih......
=========================================================
1 - BALIK PAPAN --------- Pungkas Nisworo
2 - SULSEL --------------- Abdul Muthalib Ambodalle
3 - DENPASAR/ BALI ----------- Henri Tjk
4 - ACEH ------------------ Agus Agusnaidi dan Reymond Ray
6 - SUMEDANG----------- Irvan Sany Efendi
7 - PEKALONGAN-------- Darmanik Rachman
8 - MALANG ------------ Emil Widjojokusumo
10 - TASIK MALAYA - GARUT - CIAMIS - PANGANDARAN - BANJAR priangan timur lah pokonamah Abah Iwan jeung Toto Pangandaran
11 - NTT------------- Goweser Waingapu
12 - PAPUA BARAT----------- Hangrie Jemmy Namserna
13 - JATIM 1-------------- meliputi pacitan, ponorogo, trenggalek, tulungangung,kediri, blitar, malang plus batu, pasuruan, lumajang, jember, bondowoso, situbondo dan banyuwangi di pegang Samsoel Arief
14 - JATIM 2 ------------ meliputi magetan, ngawi, madiun, caruban, tuban, bojonegoro, lamongan, gresik, surabaya, sidoarjo, mojokerto, jombang, nganjuk.. Aries Jims Namikazehttps://www.facebook.com/groups/1570719986574079/
17 - PURWAKARTA -------- Kang Doni
20. JAKARTA ----------------- Arnastya Sanantagrha

Rabu, 24 Februari 2016

3,5 Abad Dijajah, Kini Gantian Indonesia 'Invasi' Belanda!



Dalam pelajaran sejarah di sekolah selalu dijelaskan, Belanda telah menjajah Indonesia 350tahun lamanya. Selama itu mereka menguras kekayaan alam kita. Seluruh hasil bumi terutama rempah-rempah diangkut seluruhnya ke Negeri Kincir Angin dan hanya menyisakan kepedihan bagi warga negeri ini. Indonesia harus patuh di bawah kendali mesiu.
Tapi itu cerita masa lalu. Kini fakta memperlihatkan, Indonesia ganti menjajah Belanda. Bukan dengan kekerasan atau senjata, tapi inovasi. Yup, Belanda 'diinvasi' Indonesia lewat teknologi sepeda! Yap, sepeda yang harus digenjot bermerek Polygon buatan asli Indonesia menjadi 'raja' di tiap sudut jalan kota di negara itu.

Dilansir dari Kantor Berita Antara, koordinator fungsi ekonomi dan tim fungsi ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag melansir penjualanan Polygon di Belanda mencapai angka yang fantastis. Inovasi asli bangsa Indonesia ini disukai sebab kualitasnya yang bagus dan harga bersaing. Gak salah kalau para 'menir dan noni' naksir berat dengan produk ini. Bangga abis, ya! Yuk, kita cintai produk asli Indonesia, guys. Orang Belanda aja suka, masak kamu tidak?




Sepeda Polygon Premier 3.0 Jadi Kesayangan Jokowi


Sepeda Polygon Premier 3.0 Jadi Kesayangan Jokowi

by Ilham Choirul


Antara Joko Widodo (Jokowi) dan sepeda, keduanya saling berhubungan. Gubernur DKI Jakarta tersebut diketahui sangat hobi bersepeda. Sewaktu masih menjabat sebagai Walikota Surakarta, Jokowi kerap “berkonvoi” dengan bawahannya memakai sepeda dan menyambangi perkampungan untuk melihat permasalahan yang terjadi di lapangan. Begitu juga saat posisinya sebagai gubernur sekarang, dia masih memanfaatkan sepedanya. Dan, salah satu favorit Jokowi adalah sepeda Polygon Premier 3.0 yang rilis tahun 2013.
“Sepeda saya banyak. Ada empat. Ada yang lipat, yang tipis (fixie), yang sport dan satu lagi lupa. Hehehe…,” kata Jokowi seperti dikutip Detik.
Untuk Polygon Premier 3.0 ini, Jokowi harus mengeluarkan kocek hingga Rp 2,895 juta menurut keterangan harga di situs resmi Polygon. Sementara itu, Jokowi lebih memilih kelir hitam berkombinasi hijau dan putih untuk tunggangan hemat tersebut. Sepeda ini dibeli Jokowi tidak lama setelah dia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Jokowi mulai “menularkan” hobi bersepedanya kepada para bawahan. Dia kerap bersepeda tiap Jumat dan melaju dengan rute dari rumah dinas ke kantor. Wilayah yang dilalui yaitu mulai Menteng di Jakarta Pusat ke Gedung Balaikota di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Dan, untuk mendukung penurunan kemacetan di Jakarta, beberapa waktu lalu muncul Instruksi Gubernur DKI Jakarta yang melarang pemakaian kendaraan pribadi bagi PNS DKI khusus untuk hari Jumat di awal bulan.

sumber
http://sidomi.com/254242/sepeda-polygon-premier-3-0-jadi-kesayangan-jokowi/

Polygon Bawa Sepeda Naik Kelas


Polygon Bawa Sepeda Naik Kelas


Sepeda identik dengan alat transportasi rakyat jelata di era 90-an. Tak heran, PT Insera Sena, produsen sepeda bermerek Polygon sangat kesulitan memasarkan produknya. Saat itu, toko sepeda identik dengan kecil, kotor, pengap, dan banyak oli sehingga tidak cocok barang untuk gaya hidup dipasarkan di sana.
“Kami kesulitan mencari diler. Konsumen pun sulit menerima harga sepeda yang mahal. Tapi, kami beruntung punya diler yang loyal sampai sekarang. Kami juga membuat toko sendiri,” kata Direktur Pemasaran Polygon, Rony Liyanto.
Menurut dia, citra sepeda yang ada di kelas bawah dan sulitnya mencari diler adalah dua tantangan terbesar Polygon. Untunglah ada sebagian kecil orang yang menyadari kalau bersepeda sudah menjadi gaya hidup, terutama di luar negeri. Mereka yang baru pulang kuliah atau bekerja di luar negeri membawa gaya hidup ini ke Tanah Air.
“Kami masuk dengan kampanye itu, bahwa sepeda bukan alat transportasi tetapi lifestyle. Kami juga membuat program untuk sekolah-sekolah untuk memperkenalkan naik sepeda itu keren loh,” katanya.
Direktur Pemasaran PT Insera Sena, Rony Liyanto
Direktur Pemasaran PT Insera Sena, Rony Liyanto
Komunitas sepeda satu persatu mulai terbentuk. Selanjutnya adalah menyadarkan pemerintah daerah tentang pentingnya alat transportasi yang ramah lingkungan. Nah, sepeda adalah salah satunya.
Sejak tahun 2007-8, beberapa wilayah di Jakarta telah menggelar Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day). Beberapa kota besar di Indonesia lainnya seperti Bandung pun mengikuti langkah Jakarta.
Di sanalah, sepeda bisa leluasa berseliweran di jalanan. Brand Polygon pun perlahan menanjak. Apalagi jalur sepeda mulai banyak dibuat di jalan-jalan menuju jalan protokol.
Kehadiran komunitas sepeda sangat membantu penjualan Polygon. Seiring harganya yang cukup mahal, minimal Rp 2 juta, tak banyak masyarakat yang tertarik membeli sebelum tahu betul apa saja keunggulan sepeda tersebut.
Di komunitas, anggotanya saling membicarakan keunggulan merek sepeda tertentu di jagat maya. Komunitas pecinta Polygon, Polygon Riders, kini sudah punya 2.000 lebih anggota yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
“Kami mulai merasakan pada 2005-06, penjualan mulai naik. Masyarakat sudah menerima sepeda adalah salah satu produk lifestyle. Kami mulai branding sejak 2001 dan mulai eksis secara nasional sejak 2004,” kata Rony.
Dia menjelaskan, Polygon menyasar kelas menengah atas dengan harga sepeda mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 62 juta per unit. Perseroan juga menggandeng banyak korporasi untuk membuat sepeda bagi para karyawannya seperti Ancol, Universitas Indonesia, dan beberapa kompleks perumahan.
“Ini bagian dari memperkenalkan gaya hidup bersepeda. Jika ada satu komunitas tertentu ingin merasakan kenikmatan bersepeda bisa menjajal program peminjaman gratis. Program ini telah berjalan selama 2-3 tahun terakhir,” katanya. (Reportase: Sri Niken Handayani)

LIBAS TANJAKAN ATAU TURUNAN ATLET INTERNASIONAL GUNAKAN SEPEDA POLYGON JENIS INI

LIBAS TANJAKAN ATAU TURUNAN ATLET INTERNASIONAL GUNAKAN SEPEDA POLYGON JENIS INI

Libas Tanjakan atau Turunan Terjal, Atlet Internasional Gunakan Sepeda Polygon Jenis Ini

Polygon berupaya mempersembahkan pada khalayak, sepeda dengan kualitas yang terbaik. Ini buktinya!.......................
Bila biasanya banyak yang bilang warga Indonesia hanya konsumen dan selalu impor barang tak bisa bikin sendiri.
Jangan kaget kalau soal sepeda, Polygon buatan anak bangsa justru digunakan dan merambah ke seluruh dunia.
Berdasarkan rilis yang masuk ke redaksi Tribunnews.com, Sabtu (20/2/2016) volume ekspor sepeda Polygon terus ditingkatkan dengan menjangkau Malaysia (sejak 2000), Singapura (sejak 1997), Thailand, Filipina, Jepang, China, Australia, Amerika, Jerman, Prancis, UK, dan Meksiko.
Saat ini, Polygon berkonsentrasi pada pengembangan market Eropa dan setidaknya sudah 50 toko di Jerman dan Prancis yang menjual Polygon.
Di Asia Tenggara, sudah ada 48 toko yang menjual Polygon dan 30 dealer resmi.
Dan sejak resmi memasuki pasar Amerika pada 2014 lalu, Polygon saat ini sedang berusaha meningkatkan brand image di UK, Prancis, Korea dan India.
Kenapa bisa demikian?
Tak sekedar branding yang dipercaya namun juga dari setiap sepeda Polygon yang beredar di pasaran seperti sepeda Mountain Bike (MTB) sampai City Bike dihadirkan dengan kualitas yang telah teruji.
Inovasi juga terus menerus digulirkan  tahun 2015, Polygon hadir dengan seri Collosus seri N dan T.
Seri Polygon Collosus N hadir untuk mengakomodasi penggemar enduro, dan mampu melibas tanjakan maupun turunan terjal.
Sementara seri Polygon Collosus T, hadir untuk penggemar singletrack dan medan terjal berbatu.
Sepeda ini dilengkapi dengan geometri frame XC untuk pendakian yang efektif dan pengendalian yang gesit, dan fork bersuspensi dengan travel 5+" yang akan meredam benturan dengan sempurna.
“Polygon selalu berupaya melalui produk terbaru-nya untuk meningkatan keunggulan, performa dan kualitas sebagai nilai tambah pada seluruh model, hal ini sebagai salah satu upaya untuk menjadikan Polygon diakui di level internasional” ujar Jonathan Halim  Marketing Manager Polygon Internasional.
Atlet internasional berprestasi
Selain itu Polygon bisa mengemuka tak lepas pula dari prestasi yang diraih para Atlet kelas dunia dengan sepeda Polygon.
Secara langsung ini membuktikan bahwa kualitas sepeda Polygon diakui dunia.
Hal ini merupakan ajang pembuktian kualitas produk nasional  untuk dapat mendapat pengakuan sebagai “race proven”, sebuah istilah bahwa produk kita telah lulus secara kualitas karena telah dipakai dalam berbagai kejuaraan.
“Desain global yang berpadu dengan manufaktur kelas dunia ini telah menarik perhatian para atlet dunia, seperti Tim Downhill kelas dunia UR Team yang bertanding dengan sepeda Polygon Collosus DHX,” imbuh Jonathan Halim.
Kehadiran Polygon di UR Team sangat membantu untuk memposisikan Polygon dengan pabrikan kelas dunia lainnya yang hadir di ajang sepeda balap internasional
Kerjasama Polygon dengan UR team juga merupakan sejarah dalam industri sepeda Indonesia.
Sebab, meski sudah dipakai oleh beberapa rider pada eventkejuaraan internasional, merupakan kali pertama pabrikan sepeda asal Indonesia menjadi sponsor resmi tim dunia.
Tim UR sendiri merupakan tim kelas dunia yang beranggotakan pembalap sepeda gunung tingkat dunia dalam berbagai cabang, seperti Mike dan Tracey Hannah pada downhill.
Janie Nicoll pada Enduro, dan Sam Reynolds pada Freeride/Slopestyle yang cukup malang melintang di eventKejuaraan dunia termasuk World Cup.
Tim ini  telah resmi menggunakan sepeda Polygon sebagai senjata andalan sejak 2013.
Bergabungnya UR Team dengan Polygon merupakan catatan penting bagi dunia sepeda, downhill khususnya, mengingat sepanjang 2013- 2015, tim ini memiliki prestasi cemerlang dengan meraih tempat di berbagai podium kejuaraan resmi dunia.
Di 2015 ini, Jamie Nicoll, pembalap enduro dari Polygon UR Team,berhasil menduduki podium utama pada kejuaraan New Zealand Enduro Championship 2015.
Tracey Hannah salah satu atlet downhill Polygon UR Team juga sukses meraih posisi pertama di Australian National Championship 2015.
Sejarah Polygon
Sejak didirikan di tahun 1989, PT Insera Sena, produsen sepeda bermerek Polygon, sudah mempunyai visi untuk menjadi merk sepeda yang mampu bersaing dengan merk Internasional.
Untuk menggapai visi tersebut, PT Insera Sena mengawali dengan berfokus memproduksi merk-merk OEM dunia yang didistribusi ke Eropa, Asia Tenggara, dan meluas ke Amerika dan Australia hingga 62 negara dengan komposisi 80% Eropa, 10 % Asia, dan 10% Australia dan Amerika.
Tidak berhenti sebagai produsen OEM, tujuan sebenarnya PT Insera Sena adalah belajar bagaimana memproduksi sepeda yang sesuai standar internasional dan dapat diakui di dunia global.
Tahap berikutnya yang dilakukan PT Insera Sena adalah meluncurkan produk Nasional dengan merek Polygon pada tahun 1991. (*)

SUMBER ; Tribunnews

HARI BEBAS SAMPAH 2020






Hari bebas sampah 2020

Purwakarta  21 Februari 2016

          Dalam rangka menyambut  Indonesia bebas sampah 2020 kami para goweser PURWKARTA khususnya dan umumnya dari berbagai kalangan serempak berkumpul bersama  ikut serta dan turun langsung ke jalan memberi contoh dan memberikan arahan kepada masyarakat khusus nya masyarakat purwakarta 
Yg mana kami salah satu anggota KSPI  , bike to Work  purwakarta, PUMA purwakarta ISSI purwakarta yg di pimpin langsung oleh ketua ISSI purwakarta om Nelsen  secara bersama mengikuti aktivitas tersebut cukup lama kami melakukan kegiatan itu ,,,kami bersama para goweser melakukan tindakan nyata dan turun langsung kejalan memunguti sampah dan membersihkannya tanpa ragu ragu dan malu2 

kami pun dan para goweser mendapat sambutan dan support yg positif dari masyarakat...di situlah kami goweser merasa bangga dan senang......


Setelah semuanya selesai dan berjalan lancar  dalam aktivitas pokok di lanjut dengan gobar gober menuju situ cigangsa Campaka kurang lebih berjarak 20 km dari tempat kami melakukan aktivitas hari bebas sampah serempak kami bersama seluruh goweser purwakarta menuju ke situ cigangsa sesampai di sana kami pun rehat sejenak untk istirahat dan ngobrol ngobrol sesama goweser dan komunitas lain sekitar beberapa lama dari itu kami pun melakukan perjalanan melanjutkan nya kali ini lokasi yg kami tuju adalah desa benteng yg jarak dan letaknya kurang lebih 7 km
Sesampai nya di desa benteng kami pun secara bersamaan kumpul dan mungkin sampai finish nya di desa benteng 

            Setelah rehat dan santai kami pun ngopi dan bincang bincang bersama tak lama kemudian para senior kami dan ketua ISSI purwakarta pun memberikan arahan dsb nya
Kira kira waktu telah berlalu kurang lebih 1 jam an lah Mungkin , baru lah di adakan acara doorprize dan pembagian hadiah dengan cara di undi kami pun saling bergegas dan berharap untk mendapat panggilan  maju ke depan tapi ya nama nya milik dan keberuntungna belum berpihak pada saya sampai acara selesai pun gak di panggil2heeee,,,, tapi bukan masalah bagi saya sebab tujuannya bukan di situ ,,,satu persatu yg di panggil dan yg mendapat kan doorprize di beri arahan dan di beri pertanyaan tentang Indonesia bebas sampah 2020 ,,,, berjalan kurang lebih 2 jam acara berlangsung tidak berhenti di situ kami pun di jamu dengan makan makan dan kopi  secara bersama sama , sungguh bahagia dan kami pun sangat berharap bisa makan makan bareng atau istilah sunda nya  NGALIWET heeee setelah berjam jam beraktivitas,,,,sangat berkesan sekali   kami bisa kumpul dan makan bareng semua komunitas sepeda yg ada di purwakarta,,, 
           kami pun  berharap dengan berjalan nya acara tersebut bahkan mengusulkan untk lebih sering mengadakan event event baik formal dan non formal...dengan harapan kota kami purwakarta khususnya dan kota kota yg lainnya yg ada di luar kota purwakarta mengikutinya.....
mungkin hanya itu lah secuil catatan ari kami 
sekian dan terima kasih

Penulis kang Doni


dibawah kami lampirkan poto2 nya